Prinsip belajar merupakan suatu hubungan yang terjadi antara pendidik dan peserta didik dengan tujuan agar peserta didik mendapatkan motivasi belajar yang berguna untuk dirinya sendiri. Selain itu, prinsip belajar juga dapat digunakan sebagai landasaan berfikir, landasan berpijak dan sebgai sumber motivasi agar proses belajar dna pembelajaran dapat berjalan dengan baik antara pendidik dan peserta didik. Dalam perencanaan pembelajaran, prinsip-prinsip pembelajaran dapat mengungkap batas batas kemungkinan dalam pembelajaran. Dalam pelaksanaanya, pengetahuan tentang teori dan prinsip-prinsip pembelajaran dapat membantu guru dalam memilih tindakan yang tepat. Selain itu, prinsip-prinsip tersebut berguna untuk mengembangkan sikap yang diperlukan untuk menunjang peningkatan belajar siswa. Prinsip-Prinsip Belajar Prinsip-prinsip belajar bagi siswa bertujuan untuk meningkatkan upaya belajarnya, sedangkan untuk bertujuan untuk meningkatkan kualitas mengajarkan. Prinsip-prinsip tersebut berkaitan dengan perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatan langsung, pengulangan, tantangan, balikan penguatan dan serta perbedaan individual. 1. Perhatian dan Motivasi Perhatian memiliki peranan yang penting dalam kegiatan belajar. Menurut Gage dan Berliner 1984355 kajian belajar pengolahan informasi terungkap bahwa tanpa adanya perhatian tidak akan mungkin terjadi belajar. Sikap perhatian terhadap pelajaran akan timbul jika pelajaran yang diterima sesuai dengan kebutuhan siswa. Karena siswa merasa bahwa pelajaran tersebut sebagai sesuatu yang dibutuhkan dan merasa diperlukan dalam kehidupan sehari-hari maka siswa akan lebih termotivasi untuk mempelajari lebih lanjut. Selain perhatian, motivasi juga memiliki peranan penting dalam kegiatan belajar, Motivasi merupakan tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan aktivitas seseorang, motivasi juga dapat dijadikan sebagai tujuan atau alat dalam pembelajaran. Motivasi sebagai tujuan dapat dijadikan salah satu tujuan dalam mengajar. Hal itu berkaitan dengan guru yang mengharapkan siswa tertarik dalam kegiatan intelektual dan estetik sampai kegiatan belajar berakhir. Sedangkan motivasi sebagai alat pembelajaran yaitu menjadi salah satu faktor intelegasi dan hasil belajar sebelumnya yang dapat menentukan keberhasilan siswa dalam bidang pengetahuan dan nilai-nilai keterampilan. 2. Keaktifan Menurut John Dewey memngemukakan pendapatnya bahwa belajar menyangkut apa yang harus dikerjakan siswa untuk dirinya sendiri, maka siswa harus memniliki inisiatif sendiri dan guru hanya bertugas untuk membimbing dan mengarahkan. Dari teori diatas, dapat disimpulkan bahwa belajar tidak dapat dipaksakan oleh orang lain dan juga tidak dapat dilimpiahkan oleh orang lain. Setiap anak memiliki dorongan untuk melakukan sesuatu, memiliki kemauan dan aspirasinya sendiri-sendiri dan tugas guru hanyalah membimbing dan mengarahkan. Menurut teori kognitif Gage ad Barliner, belajar menunjukkan adanya jiwa yang sangat aktif, jiwa mengolah informasi yang kita terima dan mengadakan tranformasi yang berkaitan dengan informasi yang telah diterima. Dalam teori tersebtu anak memiliki sifat aktif dan mampu merencanakan sesuatu. dengan mencari, menemukan dan menggunakan pengetahuan yang diterima. Proses belajar dari teori tersebut adalah siswa mampu mengidentifikasi, merumuskan masalah, mencari dan menemukan fakta, serta menganalisis, menafsirkan dan menarik kesimpulan. Dalam prinsip ini, siswa selalu menampakkan keaktifan, dan setiap keaktifan tersebut memiliki bentuk yang beraneka ragam. Seperti kegiatan fisik yang dengan mudah bisa dipahami oleh guru hingga kegiatan psikis yang sulit untuk diamati. 3. Keterlibatan langsung/Berpengalaman Menurut Edgar Dale mengemukakan pendapatnya bahwa belajar yang paling baik adalah belajar yan melalui pengalaman langsung. Dengan pengalaman langsung siswa tidak hanya sekedar mengamati tetapi juga menghayati, siswa akan terlibat langsing dalam perbuatan dan mampu membuat siswa bertanggung jawan terhadap hasil. Selain itu John Dewey juga mengungkapkan bahwa belajar sebaiknya dialami melalui perbuatan langsung. Belajar harus dilakukan siswa secara aktif, baik secara individual atau secara berkelompok dengan cara memecahkan masalah. Tugas guru berindak sebagai fasilitator dan pembimbing. 4. Pengulangan Dalam teori Psikologi Daya menerangkan bahwa belajar merupakan bentuk melatih daya-daya yang ada pada manusia yang terdiri atas daya mengamat, mengingat, menanggap, mengkhayal, dan berpikir sebagai bentuk dari pengulangan. Dengan melakukan pengulangan maka Daya-Daya tersebut akan semakin berkembang dan daya yang dilatih dengan adanya pengulangan akan menjadi sempurna. Teori tersebut dapat di ibaratkan dengan sebuah pisau yang selalu diasah, semakin lama akan semakin tajam. Teori lain, berasal dari teori Psikologi Asosiasi dalam satu hukum belajarnya βLaw of Exerciseβ mengemukakan bahwa belajar adalah pembentukan hubungan antara stimulus dan respons, dan pengulangan terhadap pengalaman-pengalaman itu akan memperbesar peluang timbulnya respon yang benar. Sedangkan menurut teori Psikologis Conditioning atau teori perkembangan dari koneksionisme yang menekankan pentingnya pengulangan dalam belajar, mengemukakan pendapatnya bahwa belajar merupakan pembentukan hubungan stimulus dan respon, maka pada konsep psikologis conditioning respons akan muncul bukan karena stimulus tapi karena stimulus yang dikondisikan. Dari ketiga teori diatas, dapat disimpulkan bahwa pada prinsip tersebut lebih menekankan pentingnya prinsip pengulangan dalam belajar walau dengan tujuan yang berbeda. Salah satu metode yang menrapakan bentuk belajar dengan prinsip pengulangan adalah metode drill dan stereotyping. 5. Tantangan Menurut teori medan Field Theori yang berasal dari Kurt Leewin menyatakan bahwa dalam situasi belajar siswa berada dalam suatu medan atau tantangan psikologis, dalam situasi tersebut siswa belajar menghadapi suatu tujuan yang ingin dicapai namun selalu menghadapi hambatan. Salah satu hambatan tersebut adalah mempelajari bahan materi belajar dan siswa merasa tertantang untuk menghadapi tantangan tersebut dengan mempelajari bahan materi belajar. Apabila hambatan tersebut dapat diatasi oleh siswa, maka siswa telah berhasil mencapai tujuan dan ia akan masuk ke dalam medan atau tujuan baru, proses ini berlaku seterusnya. Bahan belajar yang diberikan oleh guru haruslah menantang untuk membuat anak memiliki motivasi untuk mengatasi hambatan dengan baik. Dengan diberikannya metode ini juga akan membuat siwa semakin lebih giat untuk belajar. 6. Balikan dan Penguatan Dalam prinsip ini menggunakan prinsip Operant Conditioning yang berasal dari Skinner. Jika pada prinsip pengulangan menggunakan teori conditioning yang menekankan pada stimulus, maka pada teori ini lebih menekankan pad respons nya. Kunci dalam teori ini adalah Law of effect, yaitu siswa akan belajar lebih semangat jika mengetahui dan mendapatkan hasil belajar yang baik. Hal tersebut sangat berpengaruh baik untuk membuat siswa lebih baik lagi dalam usaha belajar selanjutnya. 7. Perbedaan Individual Perbedaan individual sangat berpengaruh pada cara belajar dan hasil belajar siswa. Setiap siswa memiliki individual yang unik, artinya setiap individu memiliki perbedaan satu sama lain, seperti perbedaan karakter psikis, kepribadian dan sifat yang inilah yang perlu diperhatikan oleh guru dam upaya pembelajaran. Namun sebagian besar sistem pendidikan kita masih kurang memperhatikan masalah perbedaan individual, pada umumnya pelaksanaan pemeblajaran dikelas menilai siswa sebagai individual yang memiliki kemampuan yang sama atau rata-rata. Salah satu metode yang dapat dilakukan untuk memperbaiki sistem tersebut yaitu dengan menggunakan metode-metode atau strategi pembelajaran yang bervariasi, sehingga perbedaan-perbedaan kemampuan tersebut dapat terlayani. Usaha lain yang dapat dilakukan yaitu dengan memberikan tambahan pelajaran atau pengayaan pelajaran bagi siswa yang pandai dan memberikan tugas sesuai dengan minat siswa. Sebagai unsur primer dan sekunder dalam pembelajaran, maka dengan sendirinya siswa dan guru terimplikasi adanya prinsip-prinsip belajar. Demikian artikel yang diberikan tentang Penerapan Prinsip-Prinsip Belajar dalam Pembelajaran bagi Siswa dan Guru semoga informasi yang diberikan bermanfaat dan dapat menambah ilmu pengetahuan anda. Sampai jumpa di postingan selanjutnya..7Prinsip-Prinsip Belajar Perhatian dan Semangat. Perhatian mempunyai kontribusi yang sangat penting dalam aktivitas belajar. Menurut Gage dan Keaktifan. Menurut John Dewey menyajikan gagasan bahwa belajar melihat apa yang harus dikerjakan siswa-siswi untuk Keterampilan. Menurut pendapat dari Komunikasi menjangkau setiap sudut kehidupan manusia termasuk dalam proses belajar. Tanpa komunikasi, maka proses belajar tidak akan terjadi. Para ahli teori komunikasi belum terlalu menonjol dalam merumuskan teori pembelajaran. Namun, beberapa teori belajar mengandung teori komunikasi secara implisit. Dan, beberapa teori komunikasi relevan dengan pembelajaran. Beberapa teori pembelajaran yang kita kenal sekarang ini lebih banyak berakar pada psikologi, pendidikan, dan bidang kajian lainnya Baca juga Komunikasi Pembelajaran. Salah satu teori belajar yang berakar dari psikologi dan diaplikasikan dalam pendidikan adalah teori belajar sibernetik. Teori belajar sibernetik adalah salah satu teori belajar baru yang menitikberatkan pada pembelajaran sistem juga Konvergensi MediaJurnalistik TelevisiKomunikasi GenderPengertian Terminologi sibernetika awal mulanya berasal dari bahasa Yunani yaitu kybernetes yang berarti pilot atau supir. Kata dengan akar yang sama memiliki arti pemerintah dan perintah. Para ahli dengan latar belakang ilmu yang berbeda telah mencoba untuk mendefinisikan makna sibernetika. Berikut adalah beberapa pengertian tentang sibernetika menurut beberapa ahli Norbert Wiener adalah orang pertama yang menggunakan istilah sibernetika dalam bahasa Inggris yaitu cybernetics. Ia mendefinisikan sibernetika sebagai sebuah ilmu kontrol dan komunikasi dalam dunia hewan dan mesin. Wiener menyadari potensi revolusioner dari sibernetika bagi perkembangan teknologi dan ilmu-ilmu biologi serta ilmu sosial tingkat lanjut. Dalam perkembangannya, sibernetika berlanjut menawarkan kosa kata unik bagi bidang studi Beer mendefinisikan sibernetika sebagai ilmu organisasi yang efektif. Baca juga Komunikasi Organisasi β Pola Komunikasi Organisasi β Komunikasi KepemimpinanGregory Bateson mendefinisikan sibernetika sebagai sebuah bentuk lebih dari sekedar Pask mendefinisikan sibernetika sebagai seni memanipulasi berbagai macam metafora yang dapat dipertahankan. Gordon Pask menggunakan sebuah pendekatan sibernetika untuk konsep jaringan dan interaksi dengan sebuah komputer dalam rangka untuk menciptakan sebuah kerangka kerja dimana berbagai sudut pandang yang berlawanan dikirim ulang dan didiskusikan sebelum tiba pada sebuah kesimpulan. Kerangka kerja ini menjelaskan proses dimana pengetahun dibentuk. Sistem sibernetika pertama mempengaruhi lingkungan mereka kemudian merasakan efek perubahan yang terjadi. Teori ini secara inisial digunakan untuk memperlihatkan bagaimana sistem mendapatkan pengetahuan secara kontinyu melalui interaksi dengan pengguna atau mesin yang kemudian diaplikasikan oleh Pask untuk menjelaskan peranan percakapan dalam W. Littlejohn mendefinisikan sibernetika sebagai sebuah studi tentang aturan diri dan kontrol dalam sebuah sistem. Sibernetika sangat penting karena itu sibernetika menjadi sinonim dengan teori sistem. Kenyataannya, Robert Craig merujuk sistem berpikir sebagai sebuah tradisi dalam teori komunikasi. Baca juga Teori Komunikasi Menurut Para AhliPara ahli teori organisasi mendefinisikan sibernetika sebagai sebuah ilmu memproses informasi, pengambilan keputusan, pembelajaran, adaptasi, dan organisasi yang terjadi dalam individu, kelompok, organisasi, bangsa, atau mesin. Baca Teori Komunikasi Organisasi β Teori Komunikasi KelompokDalam ilmu komunikasi, sibernetika merupakan salah satu dari tradisi teori komunikasi yang berkembang dari teori-teori teknik elektro pada pertengahan abad 20. Sebagai sebuah tradisi yang relatif baru, sibernetika dalam bidang teori komunikasi memiliki konsep bahwa komunikasi adalah sebuah proses informasi. Teori sibernetika mengecilkan berbagai perbedaan antara komunikasi manusia dan sistem proses informasi lainnya. Dalam sistem yang kompleks, terjadi berbagai macam proses seperti penyimpanan informasi, transmisi, dan umpan balik, struktur jaringan, dan proses mengelola juga Pengantar Ilmu KomunikasiPsikologi KomunikasiDasar TeoriDalam kacamata psikologi, teori belajar sibernetik memandang seorang individu sebagai sebuah sistem umpan balik yang menghasilkan berbagai macam kegiatan dalam rangka mendeteksi dan mengontrol rangsangan dari berbagai macam karakteristik lingkungan yang spesifik. Teori belajar sibernetik menganalisa mekanisme intrinsik dimana kontrol dibangun dan mempertahankan mekanisme umpan balik sensoris. Adapun yang menjadi titik fokus teori belajar sibernetika adalah dinamika umpan balik dan aturan juga Komunikasi InformalDalam sistem umpan balik terdapat 3 tiga unsur dasar yaitu masukan input, proses process, dan keluaran output.Masukan atau input β menyediakan beberapa proses dimana materi atau informasi dimasukkan atau memasuki sebuah atau process β tindakan-tindakan terhadap materi atau informasi untuk memodifikasi materi atau informasi tersebut ke dalam berbagai macam atau output β terdiri dari beberapa teknik untuk memakai hasil proses dari sistem. Keluaran inilah yang dinamakan dengan umpan belajar sibernetik berkembang seiring dengan makin berkembangnya ilmu informasi. Teori belajar sibernetik menyatakan bahwa proses pembelajaran merupakan proses informasi. Hal ini memiliki kesamaan dengan teori belajar aliran kognitif yang menekankan pada proses. Dalam teori belajar sibernetik, proses memegang peranan yang sangat penting, namun yang lebih penting lagi adalah sistem informasi yang juga Prinsip-prinsip KomunikasiAsumsi DasarMenurut Suyono dan Hariyanto 2015 dalam Syahid 2016 menyatakan bahwa teori belajar sibernetik yang relatif baru memiliki asumsi yang menyatakan bahwa sistem proses informasi lebih penting dibandingkan dengan proses belajar karena proses ditentukan oleh informasi. Sistem informasi menentukan cara belajar siswa hingga nantinya siswa akan memiliki cara-cara tersendiri dalam proses belajar yang itu, Wahyu Ningsi 2011 dalam Arvyaty dkk 2015 menyebutkan asumsi lain dari teori belajar sibernetik yang menyatakan bahwa tidak ada proses pembelajaran yang ideal yang dapat dijadikan sebagai acuan. Hal ini disebabkan setiap individu tentu memiliki cara-cara tersendiri yang ditentukan oleh sistem informasi. Karena itu, suatu informasi kemungkinan akan dipelajari oleh individu dengan mengunakan satu macam proses pembelajaran. Selain itu, informasi yang sama akan dipelajari oleh individu lainnya dengan cara yang juga Komunikasi NonverbalKomunikasi Dua ArahCiri-ciri Media SosialPrinsip-prinsip SibernetikaJoy Murray 2006 melakukan ringkasan dari beberapa prinsip dari sibernetika yaitu sebagai berikut Kita semua adalah pengamat. Baca juga Fotografi JurnalistikSebagai pengamat kita selalu tertanam dalam sebuah sistem dan tidak dapat mengklaim pandangan dari melakukan pengamatan melalui lensa sejarah kehidupan dan pengamatan kita tidak dapat dilakukan oleh yang lain karena kita hanya memiliki satu tubuh atau satu pikiran dan sejarah hidup yang ada adalah untuk pengamat, kita memperhatikan berbagai perbedaan dan membuat pembedaan terhadap sistem atau lingkungan, pengamat yang berbeda akan membuat perbedaan dalam pembedaan, memperhatikan bedanya perbedaan-perbedaan, merancang berbagai dunia dengan latar belakang gangguan yang menjadi informasi bagi tidak berada dalam pengamat atau sistem atau lingkungan, melainkan muncul dalam suatu proses hidup antara pengamat dan sistem atau konstan, melalui komunikasi dan umpan balik, kita mengubah gambaran kita tentang dunia dan diubah olehnya, dengan atau tanpa adanya intensi untuk perubahan dan ini dinamakan dengan pembelajaran. Baca juga Sejarah Perfilman Indonesia β Literasi MediaBelajar timbul dari kebutuhan untuk bertahan dalam hal sosial, ekonomi, budaya, atau fisik dan memungkinkan kita untuk terus dipicu oleh lingkungan, yang sesuai dengan sejarah kehidupan kita akan diantisipasi, dan akan berbeda untuk setiap semua adalah pengamat yang mengamati dalam sebuah tersebut menurut Murray merupakan jawaban atas berbagai pertanyaan tentang apa yang dimaksud dengan belajar, mengapa kita belajar, mengapa kita belajar sesuatu namun tidak belajar hal lain, atau bagaimana pembelajaran juga Teori Komunikasi Antar PribadiTeori DramaturgiImplementasiSecara umum, teori belajar sibernetik dapat diterapkan pada dua bidang, yaitu pengembangan perancangan instruksional dan perancangan instruksionalSecara umum, proses pengajaran atau instruksional sebagai sebuah sistem memiliki 3 tiga elemen utama yaitu masukan, proses, dan keluaran. Dalam elemen masukan, sistem instruksional terdiri dari pengalaman belajar yang akan diberikan kepada peserta didik, kebutuhan dan perilaku masukan, tujuan pengajaran, pengajar, metode instruksional, meteri dan sumber daya materi, dan lingkungan pengajaran dan pada tahap proses, tindakan instruksional akan dibawa dengan melibatkan dan membuat penggunaan materi masukan baik manusia dan fisik. Terakhir, dalam tahap keluaran, sistem pengajaran atau instruksional akan membawa keluaran proses instruksional ke dalam bentuk tanggapan peserta didik. Mereka mendapatkan pengetahuan, keterampilan, perubahan sikap, dan lain sebagainya. Hal ini akan membawa efektivitas sistem untuk merealisasikan tujuan-tujuan juga Teori Komunikasi Menurut Para AhliTeori Interaksi SimbolikTeori Media Baru2. PendidikanTeori ini memungkinkan pengajar untuk memahami beberapa mekanisme mendasar yang mengendalikan pembelajaran. Prinsip-prinsip sibernetika dapat diterapkan dalam instruksi kelas dalam sebuah kelompok sebagaimana dalam pembelajaran individu. Berbagai prinsip-prinsip sibernetika memberikan dasar untuk memperbaiki diri atau pendidikan diri dan mengendalikan umpan balik yang digunakan untuk mengembangkan materi pembelajaran yang telah diprogram sibernetika juga digunakan untuk mengembangkan instruksi perbaikan atau materi pembelajaran individual. Program pendidikaan guru dapat ditingkatkan melalui penggunaan praktek-praktek yang inovatif yang dapat merangsang keterempilan sosial pengajar dan analisis interaksi yang didasarkan pada teori umpan juga Akulturasi Komunikasi Antar BudayaUnsur Komunikasi Antar BudayaKomunikasi IslamKelebihan dan KekuranganSebagaimana teori-teori lainnya, teori belajar sibernetik pun memiliki beberapa kelebihan dan teori belajar sibernetikBerikut adalah beberapa kelebihan teori belajar sibernetik, yaitu Dapat diterapkan dalam kelompok sebagaimana instruksi dalam kelas bagi setiap individuMemungkinkan pengajar untuk memahami beberaapa mekanisme dasar yang mengendalikan proses pembelajaranMenyediakan dasar bagi pendidikan diri sendiri. Kendali umpan balik digunakan untuk mengembangkan materi instruksional yang telah sibernetika digunakan untuk mengembangkan instruksional ulanganProgram pendidikan pengajar dapat dikembangkan dengan cara memperkerjakan mekanisme umpan balik untuk memodifikasi perilaku pengajarPraktek-praktek inovatif dalam program pendidikan dapat menstimulasi keterampilan pengajaran sosial dan analisis interaksi didasarkan pada teori umpan elemen dalam sistem pengajaran seperti masukan, proses, dan keluaran, memungkinkan pengajar untuk memahami dan menganalisa pengajaran secara ilmiahKegiatan pengajaran dapat membuat pandangan terhadap tujuan pembelajaran menjadi lebih tertsrtukur dan terorganisasi dengan juga Sosiologi KomunikasiKomunikasi SosialKomunikasi AsertifKomunikasi PertanianTeori Semiotika Roland Barthes2. Kekurangan teori belajar sibernetikTeori belajar sibernetik sulit diterapkan atau diaplikasikan dalam suatu proses pembelajaran karena tidak secara langsung membahas mengenai proses Mempelajari Teori Belajar SibernetikMempelajari teori belajar sibernetik dapat memberikan manfaat dalam hal perancangan instruksional yang akan dilakukan dalam proses pengajaran dan juga Hambatan Komunikasi OrganisasiFilsafat KomunikasiTeori Komunikasi Politik Teori komunikasi MassaTeori Public RelationsDemikianlah ulasan singkat tentang teori belajar sibernetik yang merupakan salah satu teori belajar yang berakar dari psikologi. Semoga dapat memberikan manfaat dan menambah pengetahuan kita tentang teori belajar sibernetik.
20Soal Teori Belajar dan Prinsip Pembelajaran Beserta Jawaban 1. Anak sudah dapat memanipulasi dengan menggunakan gambaran dari objek. Menurut Bruner termasuk dalam tahap. a. 2. Belajar adalah melatih daya-daya yang ada pada manusia yang terdiri atas mengamati, mengingat, mengkhayal,
Pertanyaan Tentang Belajar Dan Pembelajaran β A. Prinsip pendidikan adalah perubahan pendidikan antara guru dan siswa sehingga mereka dapat mengubah melalui belajar mengajar apa yang terjadi sepanjang waktu dan berharap siswa akan dapat mengatasi masalah ini sendiri. dari pemikiran atau pengetahuan yang diterimanya. Gestalt B. Prinsip pendidikan adalah membuka komunikasi antara guru dan siswa sehingga siswa dapat mendorong pembelajaran yang bermanfaat bagi dirinya sendiri Contoh dan tindakan dari guru melalui cara-cara yang disukai siswa. Robert H Davies C. Prinsip pendidikan adalah perubahan tingkah laku yang menurutnya belajar memiliki ciri-ciri sebagai berikut kredit, sebagai perubahan pengetahuan ο Kesinambungan atau kesinambungan dengan tingkah laku lainnya ο Fungsional atau berguna sebagai penunjang kehidupan ο Baik atau kumulatif . ο Tindakan atau transaksi yang direncanakan dan dilakukan ο Teratur atau tetap ο Bertujuan dan terarah ο Melibatkan seluruh daya manusia Agus Supriyono A. Prinsip pembelajaran menurut Ngalim Purwanto ο Dalam pendidikan setiap siswa harus ada partisipasi, minat dan fokus untuk mencapai tujuan pengajaran. ο Pendidikan bersifat menyeluruh dan isinya harus memiliki struktur, penyajian yang sederhana, sehingga siswa dapat memahami maknanya dengan mudah. ο Pendidikan harus mendorong peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan. ο Belajar adalah proses yang berkesinambungan, harus dilakukan secara bertahap sesuai dengan pertumbuhannya. ο Pendidikan harus memiliki ruang yang cukup bagi anak untuk belajar dengan baik. ο Pendidikan memerlukan interaksi antara anak dengan lingkungannya. B. Prinsip pendidikan menurut Rothwal A ο Prinsip Persiapan ο Prinsip Pembelajaran ο Prinsip Tujuan ο Prinsip Perbedaan Individu ο Prinsip Prestasi ο Prinsip Evaluasi Akademik Jurnal Refleksi 3. Secara umum prinsip-prinsip pendidikan berkaitan dengan ο Minat dan Motivasi ο Tindakan ο Partisipasi atau kejadian nyata ο Pengulangan ο Tantangan ο Umpan balik dan dorongan Law of Action ο Individu. Menulis dan sebagainya. Saat ini, untuk membuka siswa dalam belajar, guru dapat melakukannya, menggunakan berbagai jenis media dan pembelajaran cepat, memberikan kerja individu dan kelompok, mengulang bahan ajar atau membaca dll. C. Keterlibatan langsung atau Pengalaman yaitu terlibat dalam prinsip keterlibatan langsung guru dan melakukan pembelajaran individual dengan kelompok kecil, menggunakan media yang dapat digunakan langsung oleh siswa, memberikan kegiatan penggunaan gerak psikomotorik, termasuk siswa mendapatkan informasi dari sumber. D. Pengulangan Perilaku guru karena prinsip pengulangan adalah membuat tugas yang berulang-ulang, misalnya mengerjakan soal-soal rutin, melakukan pengulangan lagi, membuat ulang alat. Hasil dari prinsip pengulangan bagi siswa adalah pengetahuan mereka untuk siap melakukan latihan secara berulang-ulang untuk menyelesaikan soal, dengan pengetahuan ini diharapkan siswa tidak bosan untuk mengulang. E. Persaingan Ciri-ciri guru akibat proses persaingan antara lain membuat dan melaksanakan tugas percobaan, memberikan tugas untuk memecahkan masalah yang membutuhkan pengetahuan dari orang lain. Prinsip persaingan dalam pendidikan didasarkan pada teori Davies dalam Dimyati. Jika siswa diberi tanggung jawab untuk belajar mereka sendiri, maka mereka termotivasi untuk belajar. Guru akan belajar dan mengingat lebih baik. Hal ini menunjukkan bahwa siswa selalu mengalami kesulitan untuk menerima, mengolah dan meningkatkan semua bahasa yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Contoh perilaku siswa yang mempengaruhi konsep kompetisi antara lain tes, bekerja mandiri atau mencoba memecahkan masalah dan lain sebagainya. F. Perbedaan manusia Hasil prinsip perbedaan individu bagi guru dapat dilihat pada perilaku, serta pemilihan mata pelajaran mengingat karakteristik dan pengalaman pribadi yang berbeda dari mereka. Merancang penggunaan media untuk menilai proses belajar setiap siswa. Jika hal tersebut menjadi tujuan guru, maka tujuan pendidikan dapat tercapai. Hasil dari adanya prinsip perbedaan individu bagi siswa adalah untuk menentukan tempat duduk di dalam kelas, merencanakan waktu belajar dan sebagainya. Pertanyaan tentang desain pembelajaran, pertanyaan tentang pendekatan pembelajaran, contoh pertanyaan tentang pembelajaran online, pertanyaan tentang kurikulum pembelajaran, pertanyaan tentang model pembelajaran langsung, contoh pertanyaan tentang metode pembelajaran, pertanyaan tentang strategi pembelajaran, pertanyaan tentang strategi pembelajaran berbasis masalah, pertanyaan tentang media pembelajaran audio, pertanyaan tentang media pembelajaran, pertanyaan tentang pembelajaran online, pertanyaan tentang metode pembelajaran Sepertiyang tercantum dalam permendikbud RI No. 146 tahun 2014 tentang kurikulum 2013 PAUD yang memberikan panduan untuk menciptakan permainan bagi anak, prinsip yang digunakan dalam proses pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini yaitu 'belajar sambil bermain' anak dibawah usia 6 tahun berada pada masa bermain, memberikan stimulus pendidikan dengan cara yang benar melalu bermain dan dapat memberikan pembelajaran yang bermakna pada anak.Selamat datang di web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Prinsip Belajar? Mungkin anda pernah mendengar kata Prinsip Belajar? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang 7 prinsip-prinsip, unsur serta penjelasannya lengkap. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan. Pengertian Prinsip Belajar Prinsip belajar ialah suatu interaksi yang berlangsung antara pembimbing dan siswa-siswi dengan tujuan supaya siswa-siswi memperoleh semangat belajar yang bermanfaat untuk dirinya sendiri. Selain itu, prinsip belajar juga bisa dipakai menjadi pedoman berfikir, pedoman berpegang dan menjadi sumber semangat supaya prosedur belajar dan pembelajaran bisa berjalan dengan baik antara pembimbing dan siswa-siswi. Adapun beberapa prinsip belajar menurut para ahli diantaranya yakni Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif, meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan intruksional. Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur, penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah menangkap pengertiannya. Belajar harus dapat menimbulkan motivasi yang kuat pada siswa untuk mencapai tujuan intruksional. Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap menurut perkembangannya. Belajar memerlukan sarana cukup, sehingga anak dapat belajar dengan tenang. Belajar perlu ada interaksi anak dengan lingkungannya. Menyajikan kegiatan yang bervariasi Kegiatan pembelajaran dan metode yang digunakan bervariasi seperti menggunakan metode diskusi, percobaan, meringkas buku dan lain-lain. Menciptakan suasana belajar yang bervariasi Kegiatan belajar diciptakan secara menarik dan bervariasi dan tidak membosankan seperti pengaturan tempat duduk siswa, pengaturan ruangan. Mendorong siswa agar aktif dalam proses belajar Hendaknya dalam kegiatan selalu beranggapan bahwa setiap siswa memiliki potensi kemampuan dan pengalaman. Aktivitas siswa dalam kegitan belajar mencakup aktivitas fisik, mental dan sosial. Keaktifan siswa dapat terlaksana bila tugas-tugas yang dilakukan siswa mengacu pada keterampilan proses. Mendorong siswa agar kreatif Dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengaktifkan dirinya seperti memberikan kesempatan untuk berpendapat, mengajukan pertanyaan atau usul. Meningkatkan terjadinya interaksi yang lebih baik dalam kelas. Guru lebih berperan sebagai pengarah atau pengendali kegiatan belajar mengajar, siswa tidak harus meminta informasi atau jawaban yang diperlukan. Melayani perbedaan individu Siswa ada yang dapat mengikuti kegiatan belajar dengan baik melalui mendengar, melihat ataupun melalui cerita, hendaknya hal ini digunakan sebagai kegiatan belajar yang bervariasi untuk melayani perbedaan-perbedaan yang ada pada siswa. Memanfaatkan berbagai sumber belajar Penggunaan buku, alat peraga ataupun media dalam kegiatan pembelajaran akan memacu siswa untuk belajar dan tidak mengalami kebosanan. Ciri-ciri belajar Berikut adalah ciri-ciri belajar antara lain yaitu Adanya kemampuan baru atau adanya perubahan tingkah laku bersipat pengetahuan kognitif keterampilan psikomotorik, maupun nilai dan sikap apektif Perubahan itu tidak berlangsung sesaat saja melainkan mantap atau dapat disimpan. Perubahan itu tidak terjadi begitu saja melainkan harus dengan usaha. Perubahan terjadi akibat interaksi dengan lingkungan Perubahan tidak semata-mata oleh pertumbuhan pisik/dewasa, tidak karena kelelahan, penyakit ataupun pengaruh obat-obatan 7 Prinsip-Prinsip Belajar Berikut ini terdapat 7 prinsip-prinsip belajar dalam pembelajaran, yakni sebagai berikut Perhatian dan Semangat Perhatian mempunyai kontribusi yang sangat penting dalam aktivitas belajar. Menurut Gage dan Berliner analisis belajar pengerjaan informasi terbuka bahwa tidak terdapat perhatian yang tidak akan mungkin berlangsungnya belajar. Perilaku perhatian mengneai pelajaran akan berdampak apabila pelajaran yang diterima sesuai dengan keperluan siswa-siswi. Karena siswa-siswi menganggap bahwa pelajaran itu menjadi sesuatu yang diperlukan dan menganggap dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari maka siswa-siswi akan lebih bersemangat untuk mengeksplorasi lebih lanjut. Sementara semangat juga mempunyai kontribusi penting dalam aktivitas belajar. Semangat ialah energi yang memobilisasi dan memandu aktivitas individu semangat juga bisa dijadikan sebagai tujuan dalam belajar. Semangat menjadi tujuan yang bisa dijadikan salah satu tujuan dalam membentuk. Kondisi tersebut berhubungan dengan guru yang menginginkan siswa-siswi terpikat dalam aktivitas berakal dan estetik sampai aktivitas belajar berakhir. Keaktifan Menurut John Dewey menyajikan gagasan bahwa belajar melihat apa yang harus dikerjakan siswa-siswi untuk dirinya sendiri, kemudian siswa-siswi harus mempunyai ide sendiri dan guru hanya bekerja untuk memandu dan menuntun. Dari teori diatas, bisa dijelaskan bahwa belajar tidak bisa memaksa oleh orang lain dan juga tidak bisa berlebih-lebihkan oleh orang lain. Setiap anak mempunyai dukungan untuk melaksanakan sesuatu, mempunyai keinginan dan kemauan diri sendiri dan tugas guru hanyalah memandu dan menuntun. Keterampilan Menurut pendapat dari John Dewey mengutarakan bahwa belajar hendaknya dialami melewati aktivitas langsung. Belajar harus dilaksanakan siswa-siswi secara aktif, baik secara perorangan ataupun secara berkelompok dengan cara menganggulangi masalah. Tugas guru berperan menjadi memandu dan menuntun. Pengulangan Menurut pendapat dari prinsip Psikologi Asosiasi dalam satu hukum belajarnya βLaw of Exercise Hukum Latihanβ mengutarakan bahwa belajar ialah penciptaan interaksi antara semangat dan tanggapan, dan peniruan mengenai keahlian tersebut akan memperbesar harapan dampaknya tanggapan yang benar. Tantangan Menurut pendapat dari prinsip Kurt Leewin mengutarakan bahwa dalam kondisi belajar siswa-sisiw berada dalam suatu intikad psikologis, dalam kondisi itu siswa-siswi belajar mendapati suatu peranan yang perlu diperoleh namun selalu mendapati tantangan. Balikan dan Penguatan Dalam prinsip tersebut apabila pada prinsip peniruan untuk memakai prinsip pengkondisian yang mementingkan pada semangat, maka pada prinsip tersebut lebih mementingkan pada tanggapannya. Perbedaan Individual Perbedaan individual sangat berakibat pada cara belajar dan dipleroleh siswa-sisiwi dalam belajar. Setiap siswa-siswi mempunyai perorangan yang unik, maksudnya setiap seseorang mempunyai perbedaan satu sama lain, misalnya perbedaan perilaku psikologis, karakter dan sifat yang berbeda. Kondisi tersebut yang dibutuhkan diperhatikan oleh guru dalam cara pembelajaran. Unsur-Unsur yang Mempengaruhi Belajar Berikut ini terdapat 2 unsur-unsur yang mempengaruhi dalam belakar, yakni sebagai berikut Faktor dari Dalam Diri Berikut ini terdapat 4 faktor dari dalam diri, antara lain Kesehatan Inteligensi Minta dan Semangat Cara Belajar Faktor dari Luar Diri Berikut ini terdapat 4 faktor dari luar diri, antara lain Keluarga Sekolah Masyarakat Lingkungan Sekitar Harapan Dalam Menerapkan Prinsip Belajar Mendapat kan nilai yang paling bagus dengan begitu akan menuntut kamu untuk semakin giat belajar agar mendapat nilai yang kamu inginkan Meraih peringkat yang lebih tinggi daya saing yang akan semakin menuntut kamu juga untuk semakin giat dan rajin belajar Mencapai apa yang dicita citakan setiap orang pasti memiliki suatu hal yang dicita citakan. Yang pastinya akan semakin mendorong kamu untuk menggapainya Teori Dalam Prinsip Belajar 1. Pembelajar Pembelajar dapat berupa peserta didik, pembelajar, warga belajar, dan peserta pelatihan. Pembelajar memiliki organ pengindraan yangdigunakan untuk menangkap rangsangan otak yang digunakan untuk menstransformasikan hasil penginderaannya ke dalam memori yang kompleks dan syaraf atau otot yang digunakan untuk menampilkan kinerja yang menunjukkan apa yang telah dipelajari. 2. Rangsangan / Stimulus Peristiwa yang merangsang penginderaan pembelajar disebut situasi stimulus. Contoh dari stimulus tersebut adalah suara, sinar, warna, panas, dingin, tanaman, gedung, dan orang. Agar pembelajar mampu belajar optimal maka harus memfokuskan pada stimulus tertentu yang diminati. 3. Memori Memori pembelajar berisi berbagai kemampuan yang berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dihasilkan dari aktivitas belajar sebelumnya. 4. Respon Respon merupakan tindakan yang dihasilkan dari aktualisasi memori. Pembelajar yang sedang mengamati stimulus, maka memori yang ada didalam dirinya kemudian memberikan respon terhadap stimulus tersebut. Demikian Penjelasan Materi Tentang Prinsip Belajar Pengertian Menurut Para Ahli, Ciri, Unsur, Harapan dan Teori Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-SiswiDavies(1991:32), mengingatkan mengenai beberapa hal yang dapat menjadikan kerangkan dasar bagi penerapan prinsip-prinsip belajar dalam proses pembelajaran yaitu; 1. Apapun hal yang dilakukan murid, maka ia harus mempelajarinya sendiri. Tak ada seorang pun yang dapat melakukan kegiatan belajar tersebut untuknya. 2.